Minggu, 13 Oktober 2013

Asuhan Keperawatan Klien dengan Post-Traumatic Syndrome

Kasus : Warga lereng gunung Merapi pasca erupsi Merapi

Data subjektif:
1.       Reflek lari saat mendengar gemuruh
2.       Mengalami mimpi buruk
3.       Saat ini bersikap pasrah dan menerima keadaannya
4.       Masih merasa khawatir akan angin puting beliung sampai saat ini

Etiologi
1.      Trauma akan suara gemuruh erupsi merapi
2.      Trauma akan kejadian yang dialami saat erupsi merapi
3.      Adanya peran yang berbeda dan harus dilakukan
 4.   Saat di huntara pernah mengalami angin puting beliung

Masalah
Mengalami trauma
Mengalami trauma
Perlu meningkatkan koping
Mengalami ketakutan

DIAGNOSA
  1. Readiness for enhancement coping
Definisi: suatu bentuk usaha baik kognitif dan perilaku untuk mengatur tuntutan yang cukup untuk kesejahteraan dan dapat diperkuat.
Batasan karakteristik:
a.       Sadar terhadap kemungkinan perubahan lingkungan.
b.      Dapat mendefinisikan stressor dan mengaturnya.
c.       Mempunyai sosial support.
NOC
a.       Coping
Definisi :  Tindakan personal untuk mengatasi stressor yang menjadi sumber daya pribadi.
Kriteria evaluasi :
-          Klien menyatakan perasaannya terkendali.
-          Klien mengungkapkan penerimaan terhadap situasi yang dihadapi.
-          Klien menggunakan sistem pendukung personal.
-          Klien melaporkan adanya penurunan perasaan yang bersifat negatif.
-          Klien melaporkan peningkatan kenyamanan psikologis.
b.      Personal Resiliency
Definisi : Fungsi dan adaptasi positif  dari seseorang yang mngiringi kemalangan atau krisis.
Kriteria evaluasi :
-          Klien mampu menggunakan strategi koping yang efektif.
-          Klien menunjukkan suasana hati yang positif.
-          Klien mengungkapkan kemampuan dirinya.
-          Klien menyatakan adanya peningkatan perasaa yang terkendali.
-          Klien mempertimbangkan pilihan dalam menyelesaikan masalah.
NIC
a.       Coping Enhancement
Definisi : Membantu pasien untuk beradaptasi terhadap stressor yang diterima, perubahan, ancaman, yang mempengaruhi pemenuhan peran dan tuntutan kehidupan.
Aktivitas :
-          Nilai dan diskusikan pilihan respon terhadap situasi yang dialami.
-          Ciptakan dan sediakan suasana penerimaan.
-          Bantu pasien dalam mengembangkan penilaian yang bersifat onjektif terhadap suatu kejadian
-          Dorong sikap terhadap harapan yang realistic sebagai cara untuk menghadapi perasaan ketidakmampuan.
-          Evaluasi kemampuan pasien dalam membuat keputusan.
-          Dorong pasien untuk megikuti aktivitas social dan komunitas.
-          Kenali latar belakang spiritual/budaya pasien.
-          Dorong pasien untuk menggunakan sumber spiritual, jika diinginkan.
-          Dorong pasien untuk mengidentifikasi nilai kehidupan yang spesifik
-          Kaji cara pasien sebelumnya digunakan untuk  menghadapi masalah kehidupan.
-          Dorong verbalisasi perasaan pasien, persepsi dan ketakutan.
-          Dorong pasien untuk mengidentifikas kekuatan dan kemmapua diri.    
b.      Resiliency Promotion
Definisi : Membantu individu, keluarga, dan komunitas dalam pengembangan, penggunaan, serta penguatan faktor-faktor pelindung untuk digunakan sebagai koping terhadap stressor sosial dan lingkungan.
Aktifitas :
-          Dorong dukungan keluarga terhadap pasien
-          Fasilitasi komunikasi antara keluarga
-          Dorong keluarga atau komunitas dalam pencapaian nilai pasien
-          Dorongan keluarga atau komunitas dalam pencapaian nilai kesehatan pasien
-          Dorong keluarga dan pasien dalam pertemuan aktifitas atau pelayanan keagamaan
-          Fasilitasi perkembangan dan penggunaan sumber dukungan dari tetangga
-          Bantu keluarga dan pasien dalam mengembangkan optimisme untuk masa depannya.
c.       Religious Ritual Enhacement
Definisi : Memfasilitasi partisipasi ke dalam kebiasaan keagamaan.
-          Koordinasikan atau sediakan layanan pengobatan, perkumpulan, meditasi, rohaniawan di tempat tinggal atau tempat lainnya.
-          Dorongan penggunaan dan partisipasi dalam ritual keagamaan biasanya yang tidak merugikan bagi kesehatan
-          Rawat pasien dengan penuh kepedulian dan martabat
-          Dorong pasien untuk berpartisipasi dalam rencana ritual keagamaan
-          Dorong diskusi tentang keagamaan.
  1. Fear
Definisi: respon untuk menghadapi ancaman yang dikenali scara sadar sebagai sebuah bahaya.
Defining characteristic:
a.    Melaporkan tanda bahaya.
b.    Melaporkan ketakutan.
NOC
a.    Fear level
Definisi : keparahan dari menifestasi ketakutan, tertekan atau kegelisahan yang timbul dari sumber-sumber yang dapat diidentifikasi.
Indicator :
-       Mengurangi kepercayaan diri.
-       Ketakutan dengan kejadian dalam hidup.
-       Secara verbal mengatakan ketakutan.
b.    Fear self-control
Definisi : tindakan seseorang untuk menghilangkan atau mengurangi perasaan ketakutan, tertekan atau gelisah dari sumber-sumber yang dapat diidentifikasi.
Indicator :
-       Merencanakan strategi koping untuk situasi yang sangat menakutkan.
-       Menggunakan strategi koping yang efektif.
-       Mengkontrol respon ketakutan.

NIC:
a.    Konseling
            Definisi : menggunakan bantuan yang interaktif dalam proses berfokus pada kebutuhan,    masalah atau perasaan pasien dan pertahanan yang signifikan atau dukungan koping,       pemecahan masalah dan hubungan interpersonal.
            Aktifitas :
-       Menetapkan kekuatan pada hubungan konseling.
-       Menetapkan tujuan.
-       Mendorong ekspresi dari perasaannya.
-       Membantu pasien mengidentifikasi masalah atau situasi yang menyebabkan distress.
-       Membantu pasien mengidentifikasi kekuatan dan cara untuk menguatkan.
b.      Dukungan emosional
            Definisi : ketersediaan penentraman, penerimaan dan dorongan selama waktu terjadinya    stress.
            Aktifitas :
-       Mendukung penggunaan mekanisme pertahanan yang tersedia.
-       Membantu pasien dalam mengenali perasaan seperti cemas, marah atau kesedihan.
-       Mendorong pasien mengekspresikan perasaan cemas, marah atau kesedihan.
Memfasilitasi pasien dalma mengidentifikasi pola respon dalam koping ketakutannya.

0 komentar:

Posting Komentar